Admin
25-10-2019, 12:08 AM
- 1 -
[ لمتابعة رابط المشـــاركة الأصلية للبيـــان ] (https://mahdialumma.online/showthread.php?p=173836)
Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani
03 - 04 - 1436 هـ
23 - 01 - 2015 مـ
05:46 صباحاً
ـــــــــــــــــ
Kata nama "hayyatun" bukan sinonim (padanan kata) bagi ular, sebagaimana sangkaan orang-orang sejak penurunan Al Quran..
Dengan nama Allah Ar Rahman Ar Rahim, salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, selanjutnya..
Salam sejahtera dari Allah tetap ke atas kalian beserta rahmat Allah dan keberkahan-Nya wahai orang yang membuat perbandingan antara yang hak dan yang batil kecuali sedikit, wahai lelaki, sesungguhnya aku adalah Al Imam Al Mahdi, aku fatwakan padamu dengan kebenaran bahawasanya ular (ats tsu'baan) tidak disebut sebagai "hayyatun" dalam bahasa arab
Tidak ada dalam kamus bahasa nama "hayyatun" termasuk padanan kata bagi nama ular, hanya sahaja orang-orang mengira bahawa kata nama "hayyatun" termasuk padanan kata nama ular, disebabkan nama yang Allah sebutkan pada tongkat Musa setelah ia berubah dari benda mati menjadi benda hidup yang bergerak merayap dengan cepat
Wahai lelaki, kemarilah agar kami ajarkan padamu dengan kebenaran mengenai bayan keterangan yang hak bagi firman Allah Ta'ala:
Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? (9) Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu". (10) Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: "Hai Musa. (11) Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa. (12) Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). (13) Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (14) Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. (15) Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa". (16) Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? (17) Berkata Musa: "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya".(18) Allah berfirman: "Lemparkanlah ia, hai Musa!"(19) Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi hidup bergerak merayap dengan cepat. (20) Allah berfirman: "Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula (21)
Maha Benar Allah
[Thaa Haa]
Wahai lelaki, sesungguhnya Musa tidak mendatangi api untuk mendapatkan pertolongan darinya, sebagaimana yang dikatakan oleh "Al Kaheel"; namun Musa datang untuk membawakan suluh api atau sedikit (bara) api kepada keluarganya, supaya dia dapat menyalakan api di dekat keluarganya agar dengan api itu mereka dapat memasak makanan untuk mereka makan, atau mudah-mudahan dia menemukan dekat api itu ada makanan yang dapat diberikan padanya oleh pemilik tempat api itu
Sebab itu Allah Ta'ala berfirman:
Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu". (10)
Maha Benar Allah
[Thaa Haa]
Adapun mengenai tongkat, maka sesungguhnya Allah telah melemparkan pertanyaan pada Musa mengenai apa yang ada di tangannya, padahal Allah tahu ianya tongkat, hanya sahaja agar pemberitahuan itu datang sendiri dari Nabi Allah Musa mengenai benda yang ada di tangannya, bahawa ianya hanyalah sebatang tongkat, benda mati yang tidak hidup dan tidak bergerak merayap dengan cepat; namun hanya tongkat biasa, perhatikan pemberitahuan Musa terhadap tongkatnya itu
Allah Ta'ala berfirman:
Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? (17) Berkata Musa: "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya".(18)
Maha Benar Allah
[Thaa Haa]
Maka di sini adanya pemberitahuan mengenai tongkat Musa, bahawa ianya hanya tongkat biasa, benda mati yang tiada kehidupan padanya, kemudian Allah berkehendak untuk memperlihatkan kekuasaan-Nya kepada Musa, firman-Nya:
Allah berfirman: "Lemparkanlah ia, hai Musa!"(19) Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi hidup bergerak merayap dengan cepat (20)
Maha Benar Allah
Allah maksudkan dengan kekuasaan-Nya itu tongkat Musa berubah dari tongkat biasa benda mati, lalu berubah jadi hidup bergerak; yakni tongkat itu telah berubah menjadi benda hidup bernyawa, bukan lagi tongkat biasa benda mati yang tidak bergerak; namun ia hidup.
Sesungguhnya yang Allah maksudkan dari kata "hayyatun" yakni pada tongkat itu ada nyawa (hidup), namun kalian menyangka bahawa kata "hayyatun" termasuk padanan kata (sinonim) bagi ular; padahal yang Allah maksudkan adalah tongkat itu telah menjadi benda hidup bernyawa, sebab itu ia bergerak merayap dengan cepat kerana tongkat itu telah berubah menjadi ular yang nyata, ular yang sebenarnya dari mula hingga akhir
Bilamana Musa melempar tongkat itu, Allah membuatnya hidup dan menjadikannya sebagai ular yang nyata, yang sama bentuk dan ukurannya dengan seekor ular sebenar, kerana yang demikian itu merupakan sebuah petanda mukjizat dari Tuhan Semesta Alam, lalu bagaimana pula temanmu Al Kaheel mengatakan bahawa "hayyatun" adalah ular kecil, kerana itu Allah hanya menyebutkannya sekali sahaja dalam Al Quran
?
Demi Allah, sesungguhnya Al Kaheel sama seperti selainnya dari kalangan ulama tafsir yang mengatakan terhadap Allah pada perkara yang tidak mereka ketahui
Waktu solat Subuh telah tiba dan aku tidak punya masa lagi, aku sudahi setakat ini, aku harap perhatian ini sampai pada penanya
Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..
Saudara kalian; Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani
اقتباس المشاركة: : https://mahdialumma.online/showthread.php?p=173843
[ لمتابعة رابط المشـــاركة الأصلية للبيـــان ] (https://mahdialumma.online/showthread.php?p=173836)
Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani
03 - 04 - 1436 هـ
23 - 01 - 2015 مـ
05:46 صباحاً
ـــــــــــــــــ
Kata nama "hayyatun" bukan sinonim (padanan kata) bagi ular, sebagaimana sangkaan orang-orang sejak penurunan Al Quran..
Dengan nama Allah Ar Rahman Ar Rahim, salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, selanjutnya..
Salam sejahtera dari Allah tetap ke atas kalian beserta rahmat Allah dan keberkahan-Nya wahai orang yang membuat perbandingan antara yang hak dan yang batil kecuali sedikit, wahai lelaki, sesungguhnya aku adalah Al Imam Al Mahdi, aku fatwakan padamu dengan kebenaran bahawasanya ular (ats tsu'baan) tidak disebut sebagai "hayyatun" dalam bahasa arab
Tidak ada dalam kamus bahasa nama "hayyatun" termasuk padanan kata bagi nama ular, hanya sahaja orang-orang mengira bahawa kata nama "hayyatun" termasuk padanan kata nama ular, disebabkan nama yang Allah sebutkan pada tongkat Musa setelah ia berubah dari benda mati menjadi benda hidup yang bergerak merayap dengan cepat
Wahai lelaki, kemarilah agar kami ajarkan padamu dengan kebenaran mengenai bayan keterangan yang hak bagi firman Allah Ta'ala:
Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? (9) Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu". (10) Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: "Hai Musa. (11) Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa. (12) Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). (13) Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (14) Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. (15) Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa". (16) Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? (17) Berkata Musa: "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya".(18) Allah berfirman: "Lemparkanlah ia, hai Musa!"(19) Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi hidup bergerak merayap dengan cepat. (20) Allah berfirman: "Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula (21)
Maha Benar Allah
[Thaa Haa]
Wahai lelaki, sesungguhnya Musa tidak mendatangi api untuk mendapatkan pertolongan darinya, sebagaimana yang dikatakan oleh "Al Kaheel"; namun Musa datang untuk membawakan suluh api atau sedikit (bara) api kepada keluarganya, supaya dia dapat menyalakan api di dekat keluarganya agar dengan api itu mereka dapat memasak makanan untuk mereka makan, atau mudah-mudahan dia menemukan dekat api itu ada makanan yang dapat diberikan padanya oleh pemilik tempat api itu
Sebab itu Allah Ta'ala berfirman:
Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu". (10)
Maha Benar Allah
[Thaa Haa]
Adapun mengenai tongkat, maka sesungguhnya Allah telah melemparkan pertanyaan pada Musa mengenai apa yang ada di tangannya, padahal Allah tahu ianya tongkat, hanya sahaja agar pemberitahuan itu datang sendiri dari Nabi Allah Musa mengenai benda yang ada di tangannya, bahawa ianya hanyalah sebatang tongkat, benda mati yang tidak hidup dan tidak bergerak merayap dengan cepat; namun hanya tongkat biasa, perhatikan pemberitahuan Musa terhadap tongkatnya itu
Allah Ta'ala berfirman:
Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? (17) Berkata Musa: "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya".(18)
Maha Benar Allah
[Thaa Haa]
Maka di sini adanya pemberitahuan mengenai tongkat Musa, bahawa ianya hanya tongkat biasa, benda mati yang tiada kehidupan padanya, kemudian Allah berkehendak untuk memperlihatkan kekuasaan-Nya kepada Musa, firman-Nya:
Allah berfirman: "Lemparkanlah ia, hai Musa!"(19) Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi hidup bergerak merayap dengan cepat (20)
Maha Benar Allah
Allah maksudkan dengan kekuasaan-Nya itu tongkat Musa berubah dari tongkat biasa benda mati, lalu berubah jadi hidup bergerak; yakni tongkat itu telah berubah menjadi benda hidup bernyawa, bukan lagi tongkat biasa benda mati yang tidak bergerak; namun ia hidup.
Sesungguhnya yang Allah maksudkan dari kata "hayyatun" yakni pada tongkat itu ada nyawa (hidup), namun kalian menyangka bahawa kata "hayyatun" termasuk padanan kata (sinonim) bagi ular; padahal yang Allah maksudkan adalah tongkat itu telah menjadi benda hidup bernyawa, sebab itu ia bergerak merayap dengan cepat kerana tongkat itu telah berubah menjadi ular yang nyata, ular yang sebenarnya dari mula hingga akhir
Bilamana Musa melempar tongkat itu, Allah membuatnya hidup dan menjadikannya sebagai ular yang nyata, yang sama bentuk dan ukurannya dengan seekor ular sebenar, kerana yang demikian itu merupakan sebuah petanda mukjizat dari Tuhan Semesta Alam, lalu bagaimana pula temanmu Al Kaheel mengatakan bahawa "hayyatun" adalah ular kecil, kerana itu Allah hanya menyebutkannya sekali sahaja dalam Al Quran
?
Demi Allah, sesungguhnya Al Kaheel sama seperti selainnya dari kalangan ulama tafsir yang mengatakan terhadap Allah pada perkara yang tidak mereka ketahui
Waktu solat Subuh telah tiba dan aku tidak punya masa lagi, aku sudahi setakat ini, aku harap perhatian ini sampai pada penanya
Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..
Saudara kalian; Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani
اقتباس المشاركة: : https://mahdialumma.online/showthread.php?p=173843