- 1 -
Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani
21 - 02 - 1431 هـ
05 - 02 - 2010 مـ
10:34 مســاءً
ـــــــــــــــــــــــ
Balasan Al Imam Al Mahdi Dengan Ucapan Yang Lancar Dan Lugas Kepada Sawwah (forumer)..
Al Mahdi Al Muntadhar Mengatakan Kepada Kalian, Agar Kalian Menghadap Allah Dengan Ikhlas, Berdua-dua Atau Sendiri-sendiri, Kemudian Kalian Fikirkan Adakah Nasser Mohammed Al Yamani Menyeru Kepada Kebenaran..
Wahai Sawwah, mengapa engkau menghalang-halangi manusia dari seruan dakwah Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani yang menyeru ke jalan yang lurus, engkau menyifatkan seruan dakwah Nasser Mohammed Al Yamani dengan kesesatan yang nyata
?
Kemarilah kita bahas dan selidiki dengan saksama mengenai dasar-dasar utama seruan dakwah Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani, kami ringkaskannya seperti berikut:
1-
Sesungguhnya Al Imam Al Mahdi menyeru semua umat Islam, Nasrani, Yahudi dan manusia seluruhnya, agar kita menyepakati dan bersetuju di atas kalimah yang sama tiada perselisihan antara kita, kalimah Laa Ilaaha Illallaah, tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang Maha Esa semata-mata tiada sekutu bagi-Nya, agar kita menyembah-Nya sebagaimana layaknya Dia untuk disembah, mengabdi kepada-Nya sebagaimana layaknya Dia sebagai Tuhan, supaya kita dapat mencapai dan merealisasikan tujuan kita diciptakan oleh Allah
Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (56)
Maha Benar Allah
[Adz Dzaariyaat]
2-
Demikian juga engkau dapati Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani menyatakan kepada orang-orang yang beriman, bahawasanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih dari syirik, dan Allah tidak akan mengampunkan dosa syirik, kerana itu engkau dapati seruan dakwah Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani bertumpu dan difokuskan untuk mengeluarkan para hamba dari penyembahan kepada hamba kepada penyembahan kepada Tuhan hamba, Allah Tuhan Semesta Alam, Tuhan yang telah menciptakan mereka supaya mereka menyembah hanya kepada Allah yang Maha Esa semata tiada sekutu bagi-Nya
Barangsiapa yang menyekutukan Allah maka terhapuslah amal perbuatannya, Allah tidak menerima ibadah orang-orang yang menyekutukan Tuhan mereka, yaitu orang-orang yang menyeru dan berdoa kepada para wali selain Allah, untuk mensyafaati mereka di sisi Tuhan mereka dan mereka menyeru kepada selain Allah untuk mendekatkan diri mereka kepada-Nya, maka yang demikian itu merupakan syirik, sebuah kezaliman yang besar terhadap diri mereka, tidaklah diperbolehkan bagi mereka untuk menyembah seorangpun dari para hamba seluruhnya di samping Allah
Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah
Maha Benar Allah
[Al Jinn 18]
Kerana itu engkau dapati seruan dakwah Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani bertumpu pada seruan dakwah untuk beribadah kepada Allah yang Maha Esa semata tiada sekutu bagi-Nya, mari kita lihat adakah seruan dakwah Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani itu sama dengan seruan dakwah yang dibawa oleh seluruh nabi dan rasul dari Tuhan Semesta Alam
?
Biarlah Allah yang memutuskannya dan Dia-lah sebaik-baik yang membuat keputusan, terimalah hukum keputusan Allah mengenai hakikat seruan dakwah semua utusan-Nya ke seluruh dunia, Allah Ta'ala berfirman:
Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".
Maha Benar Allah
[Al Anbiya 25]
Adakah engkau dapati seruan dakwah Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani bertentangan dengan seruan dakwah seluruh utusan dari Tuhan Semesta Alam, untuk menyembah hanya kepada Allah yang Maha Esa semata tiada sekutu bagi-Nya wahai Sawwah, sampaikan engkau menghalang-halangi seruan dakwah Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani, engkau menyifatkan seruan dakwahku berada atas kesesatan nyata, dan engkau berfatwa mengenai urusan Nasser Mohammed Al Yamani, mengatakan dia dan pengikutnya sesat dari jalan yang lurus? Bukankah tiada lagi setelah kebenaran kecuali kesesatan wahai Sawwah
?
Siapa yang dapat melindungimu dari azab seksaan Allah Tuhan Semesta Alam, wahai orang yang menghalang-halangi manusia dari seorang lelaki beriman yang menyeru para hamba, untuk keluar dari peribadatan kepada hamba kepada peribadatan kepada Tuhan hamba, Allah Tuhan Semesta Alam yang Maha Esa semata-mata tiada sekutu bagi-Nya, tiada tuhan yang berhak disembah selain-Nya, akan tetapi Sawwah menolak seruan dakwah yang hak dan dia menginginkan seruan dakwah itu menjadi bengkok
Padahal engkau mengetahui dan Al Imam Al Mahdi juga mengetahui, bahawa engkau termasuk kalangan yang membenci kebenaran, engkau adalah seorang anggota di website Al Mumahhidun yang dibuat oleh Panji Jihad, sarang mahdi-mahdi yang terkena hasutan dan bisikan syaitan, Panji Jihad mengajarkan kepada mahdi-mahdi itu dan menunjukkan kepada mereka, bahawa dia dipertanggungjawabkan untuk memilih Al Mahdi Al Muntadhar dari kalangan mereka pada waktu yang telah ditetapkan dalam Kitab yang tertulis, setiap dari mereka menyangka dirinya adalah Al Mahdi Al Muntadhar seperti sangkaanmu terhadap dirimu, padahal syaitan telah merasuki dan menghasut orang yang menyangka itu, juga setiap orang yang mengaku dirinya Al Mahdi Al Muntadhar tanpa ilmu pengetahuan dan tanpa petunjuk dari Tuhan Semesta Alam.
Wahai lelaki, sesungguhnya kami telah menyingkirkan sekatan keanggotaanmu setelah seorang anggota administrasi menyekatmu, kerana engkau tidak beradab dan memaki Al Mahdi Al Muntadhar dan mengutuk nasab keturunannya, wahai lelaki, sesungguhnya aku nyatakan padamu dengan kebenaran, meskipun Nasser Mohammed Al Yamani telah mengesahkan padamu bahawa dia dari kalangan Ahlul Bayt, namun Allah tidak menjadikan pengesahan nasab itu sebagai bukti bagi Al Mahdi Al Muntadhar yang hak, yang menjadi pilihan Allah Tuhan Semesta Alam
Itu kerana engkau tidak mengetahui apa bukti yang sebenar bagi pemilihan yang dibuat oleh Tuhan Semesta Alam, dan kebanyakan ulama umat juga tidak mengetahui apa bukti bagi khalifah Allah pilihan-Nya, kerana mereka itu telah menjadikan Al Quran sebagai sesuatu yang tidak diacuhkan
Bukankah kalian mengetahui bahawa Allah telah memerintahkan para malaikat-Nya untuk bersujud pada Adam, perintah sujud dari Allah sebagai penghormatan untuk Adam, setelah khalifah pilihan Allah mengungguli para malaikat dengan penguasaan dan keluasan ilmu pengetahuan, sehinggalah bilamana telah terbukti bahawa khalifah Allah Adam lebih mengetahui dari para malaikat, dan mereka tahu bahawa Allah telah menambahkan kepada Adam keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan, lalu Adam mengajari para malaikat mengenai perkara yang tidak mereka ketahui sebelumnya
Justeru itu, setelah terbukti keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan pada khalifah Allah Adam, maka keluarlah perintah Tuhan kepada para malaikat Ar Rahman untuk sujud hormat pada Adam.
Allah Ta'ala berfirman:
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"
Maha Benar Allah
[Al Baqarah 31]
Mengapa Allah berfirman kepada para malaikat-Nya yang didekatkan wahai Sawwah "Jika kamu memang benar orang-orang yang benar"? Jawabnya: Jika sungguh kalian orang-orang yang benar, lebih mengetahui dari Tuhan kalian yang Maha Mengetahui segala keghaiban di langit dan bumi, yang Maha Mengetahui segala yang kalian tampakkan dan segala yang kalian sembunyikan, lantas bagaimana kalian pula yang mahu memilih khalifah Allah selain-Nya, seakan-akan kalian pula yang lebih mengetahui dari Allah! Bahkan Allah-lah yang memilih sesiapa sahaja yang Dia kehendaki dan Allah yang membuat pilihan-Nya, mereka tiada hak untuk menentukan urusan pemilihan ini
Maka dari itu para malaikat Ar Rahman yang didekatkan menyadari kesalahan mereka tanpa alasan yang benar dalam hak Tuhan mereka, disebabkan ucapan mereka:
Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"
Maha Benar Allah
[Al Baqarah 30]
Yakni, tidaklah kalian lebih mengetahui dari Allah untuk memilih khalifah-Nya dari selain Allah, untuk menjadikan khalifah Allah dari kalangan kalian kerana kalian bertasbih memuji Allah dan mensucikan-Nya; namun kalian hanya para hamba yang diciptakan oleh allah, tiada bagi kalian hak untuk memilih khalifah Allah selain-Nya; bahkan urusan pemilihan khalifah Allah adalah khusus hak Allah, Tuhan Yang Empunya Kerajaan, Dia mengurniakan kerajaan pada sesiapa yang Dia kehendaki, sungguh Allah Maha Luas kurniaan-Nya lagi Maha Mengetahui
Maka dari itu Allah berkehendak untuk menegakkan hujjah dengan kebenaran terhadap para malaikat-Nya yang didekatkan, bahawa mereka tidaklah lebih mengetahui dari Tuhan mereka; bahkan Allah-lah yang memilih khalifah-Nya, Allah tidak mengambil sesiapapun untuk menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan, Allah menambahkan keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan kepada khalifah pilihan-Nya melebihi mereka
Allah berkehendak untuk menegakkan hujjah ke atas mereka dengan kebenaran, maka Dia mengajarkan seluruh nama kepada khalifah-Nya Adam, Allah menambahkan kepada Adam keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan melebihi para malaikat-Nya, supaya khalifah-Nya menjadi guru yang mengajar mereka akan perkara yang sebelum ini mereka tidak mengetahuinya
Firman Allah Ta'ala:
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"
Maha Benar Allah
[Al Baqarah 31]
Kemudian para malaikat menyadari bahawa mereka telah melampaui batasan mereka dengan Tuhan mereka pada urusan yang bukan hak mereka, tiada hak bagi mereka dalam menentukan pilihan dalam perkara ini, setelah mereka menyadari dari mereka ada sesuatu (ketidaksukaan) dalam Dzat Tuhan, dengan sebab firman-Nya kepada mereka: Jika kamu memang benar orang-orang yang benar!, maka dari itu para malaikat menyadari kesalahan mereka
Bahawa mereka tidak punya hak memilih khalifah Allah selain-Nya, mereka tidaklah lebih mengetahui dari Tuhan mereka, kerana itu para malaikat mengatakan:
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana"
Maha Benar Allah
[Al Baqarah 32]
Sehingga bilamana telah terbukti bagi mereka bahawa Tuhan mereka lebih mengetahui hamba-hamba-Nya dari mereka, Allah yang memilih sesiapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya, lalu Dia menambahkan pada hamba pilihan-Nya keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan melebihi mereka, supaya Allah menjadikan yang demikan itu sebagai bukti kepimpinan dan kekhalifahan pada setiap zaman dan tempat
Firman Allah Ta'ala:
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
Maha Benar Allah
[Al Baqarah 33]
Setelah khalifah Allah Adam membuktikan bahawa Allah telah menambahkan kepadanya keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan yang melebihi para malaikat, lantas keluar perintah langsung dari Tuhan kepada malaikat untuk sujud hormat pada Adam
Allah Ta'ala berfirman:
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (33) Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (34)
Maha Benar Allah
[Al Baqarah]
Perhatikanlah wahai Sawwah, bagaimana perlaksanaan terhadap perintah dari Allah untuk taat kepada Adam, tidaklah perintah itu dikeluarkan melainkan setelah Adam membuktikan bahawa Allah telah memilih-Nya sebagai khalifah, dan Allah telah menambahkan kepadanya keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan, supaya Allah menjadikan yang demikian itu sebagai bukti dari-Nya, supaya Allah menjadikan keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan sebagai peraturan bagi kenabian, kekhalifahan dan kepimpinan pada setiap zaman dan tempat
Perhatikan Imam Thalut -'alayhis sholaatu wassalaam-, Allah Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?"
Maha Benar Allah
[Al Baqarah 247]
Akan tetapi perhatikan balasan nabi mereka dengan kebenaran kepada mereka, nabi mereka tidak mengatakan dialah yang memilih Thalut sebagai raja untuk mereka dan sebagai pemimpin, namun Allah-lah yang memilihnya untuk mereka, dan Allah menambahkan kepadanya keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan
Firman Allah Ta'ala:
Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui
Maha Benar Allah
[Al Baqarah 247]
Jika demikian, bukti kenabian, kekhalifahan atau kepimpinan adalah keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan yang benar, lalu hamba pilihan Allah itu mengajarkannya kepada mereka mengenai perkara yang mereka tidak ketahui sebelumnya, dan memberikan keputusan hukum di antara mereka pada perkara yang mereka perselisihkan dalam agama mereka.
Kerana itu Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani menghilangkan sekatan terhadap keanggotaanmu wahai Sawwah, supaya engkau menunjukkan bukti yang nyata bahawa engkau lebih tahu tentang Kitabullah Al Quran dari Nasser Mohammed Al Yamani! Jika engkau melakukannya -dan pastinya engkau tidak akan sanggup melakukannya- maka jadilah Nasser Mohammed Al Yamani seorang pendusta yang sombong, bukan Al Mahdi Al Muntadhar dan bukan dari kalangan Ahlul Bayt yang bersih dari syirik, jadi mari kita berhukum dengan Al Quran yang terpelihara dan terjaga dari perubahan jika sungguh kalian orang-orang yang benar.
Namun aku lihat engkau membawakan padaku ayat dari Al Quran di luar poin pembicaraan yang engkau bantah, supaya orang-orang lain fikir Sawwah berhujjah dari Kitabullah, sebagaimana pembicaraan kita mengenai rahsia tambahan terhadap kaum Nabi Yunus, namun tiba-tiba engkau berhujjah dengan ayat-ayat yang tiada kaitan dengan topik, tiada kaitan langsung dari jauh dan tidak juga dari dekat, namun terkeluar dari tajuk pembicaraan; bahkan ayat-ayat itu mengenai tajuk yang lain, yang demikian itu supaya orang-orang lain menyangka engkau menghujjah Nasser Mohammed Al Yamani dengan ayat-ayat dari Al Quran
Akan tetapi aku mampu membawakan kepadamu takwil ayat-ayat itu dengan izin Allah, aku jelaskannya secara terperinci supaya orang-orang lain tahu engkau benar-benar menurutkan hawa nafsumu, dan engkau termasuk kalangan orang-orang yang menghalang-halangi manusia dari mengikuti jalan yang lurus, mereka mahukan jalan itu bengkok, ataupun engkau ini terkena hasutan dan rasukan syaitan yang direjam, malah aku cabar dan tantang engkau beserta syaitanmu mengenai perkara itu dengan dalil hujjah ilmu pengetahuan muhkam dari Kitabullah, bukan tantangan Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani terhadap Sawwah sahaja, bahkan aku tantang seluruh syaitan jinn dan manusia, seluruh ulama umat Islam, Nasrani dan Yahudi
Sekiranya aku tidak mengalahkan dan menguasai kalian dengan dalil hujjah yang hak, yang meyakinkan akal fikiran dan logika, maka aku bukan Al Mahdi Al Muntadhar yang hak dari Tuhan kalian, demikian itu kerana aku tahu bahawa bukti kepimpinan dan kekhalifahan adalah keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan, sebagaimana yang telah kami tegaskan kepada kalian dari muhkam Al Quran, dalam intisari tajuk yang sama mengenai aturan kekhalifahan dan kepimpinan, yaitu keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan dari Tuhan Semesta Alam
Sungguhpun Allah berfirman dengan langsung kepada para malaikat-Nya, dengan memerintahkan kepada para malaikat, bilamana Allah telah memilih khalifah-Nya maka hendaklah para malaikat tunduk bersujud sebagai penghormatan kepadanya, akan tetapi Allah menunda perlaksanaan perintah-Nya itu, sehinggalah Dia menjadikan khalifah-Nya Adam beserta para malaikat berada dalam lapangan percobaan dan ujian dalam keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan
Allah Ta'ala berfirman:
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!" (31) Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (32) Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (33) Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (34)
Maha Benar Allah
[Al Baqarah]
Akan tetapi sayangnya, para ulama Syi'ah dan Sunnah tidak tahu bagaimana mereka dapat mengenali Al Mahdi Al Muntadhar yang hak dari Tuhan mereka tatkala Allah mengutusnya dalam ketetapan yang telah ditetapkan-Nya pada Kitab yang tertulis
Adapun Syi'ah, maka mereka itu menyangka kepimpinan itu diwarisi mengikut keturunan, mereka fikir kepimpinan dan kenabian itu diwarisi turun-temurun, tidakkah mereka lihat beberapa generasi telah berlalu dalam zuriat keturunan Nabi Allah Ismail sampailah Allah mengutus Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- pada ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah dalam Kitab yang tertulis
?
Ataukah Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- telah dilahirkan di zaman Ismail, lalu Allah menyembunyikannya dalam gua Hira hingga datang ketetapan yang telah ditentukan-Nya dalam Kitab yang tertulis, yang mana kelahirannya telah mendahului takdirnya! Tidakkah kalian memikirkan, ataukah kalian ini tidak mengetahui firman Allah Ta'ala:
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?(20) kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim), (21) sampai waktu yang ditentukan,(22) lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan. (23)
Maha Benar Allah
[Ar Mursalaat]
Tidak sepatutnya penciptaan dan kelahiran seorang nabi, rasul, khalifah atau imam, mendahului dan datang terlebih dahulu sebelum adanya ketetapan yang telah ditentukan Allah dalam Kitab yang tertulis, maka perhatikan firman Allah Ta'ala kepada Nabi Musa -'alayhis sholaatu wassalaam-:
Pergilah kepada Fir'aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas". (24) Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, (25) dan mudahkanlah untukku urusanku, (26) dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, (27) supaya mereka mengerti perkataanku, (28) dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (29) (yaitu) Harun, saudaraku, (30) teguhkanlah dengan dia kekuatanku, (31) dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku, (32) supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, (33) dan banyak mengingat Engkau. (34) Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami". (35) Allah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa". (36) Dan sesungguhnya Kami telah memberi nikmat kepadamu pada kali yang lain, (37) yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan, (38) Yaitu: "Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir'aun) musuh-Ku dan musuhnya. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku, (39) (yaitu) ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga Fir'aun): "Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?" Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita. Dan kamu pernah membunuh seorang manusia, lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan; maka kamu tinggal beberapa tahun diantara penduduk Madyan, kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan hai Musa, (40)
Maha Benar Allah
[Thaahaa]
Demikian juga seluruh nabi, rasul dan para imam yang memerintah berdasarkan hukum Allah, tidaklah kelahiran mereka mendahului takdir mereka dan generasi mereka, adapun hujjah Syi'ah dengan Ashabul Kahfi dan Al Masih 'Isa Putra Maryam, maka kami katakan:
Kelahiran mereka itu tidak mendahului takdir mereka, namun kelahiran mereka adalah pada zaman mereka dan pada generasi umat mereka yang menerima utusan Allah, seruan dakwah mereka telah berlalu untuk kaum mereka dan orang-orang yang kafir telahpun mengingkari mereka, kemudian Allah melestarikan mereka, supaya mereka itu menjadi bahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang menakjubkan di era perutusan Al Mahdi Al Muntadhar, dalam ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah pada generasinya dan generasi umatnya yang berbilang dalam Kitabullah, mengapakah kalian tidak memikirkan
?
Lalu mengapa kalian terus-menerus berada dalam kesesatan setelah kami tegakkan hujjah terhadap kalian, dengan dalil hujjah ilmu pengetahuan yang muhkam dari Kitabullah, wahai orang-orang yang menunggu 'Imam Mahdi' yang datang untuk mengikuti hawa nafsu kalian? Tidakkah kalian lihat seandainya kalian ini masih berada di atas petunjuk yang benar, nescaya Allah tidak mengutus Al Mahdi Al Muntadhar untuk membimbing kalian ke jalan yang lurus
?
Akan tetapi kalian tahu bahawa takdir perutusan Al Mahdi Al Muntadhar adalah ketika mana negara-negara umat manusia telah dipenuhi dengan penindasan dan kezaliman, baru kemudian Allah mengutus Al Mahdi Al Muntadhar untuk membimbing umat Islam dan manusia semua ke jalan yang lurus, dia menyeru kalian untuk mengikuti peringatan buat seluruh dunia, Al Quran, bagi sesiapa yang berkehendak untuk menempuh jalan yang lurus, lalu mengapa kalian berpaling dari seruan dakwah untuk kembali berhukum dengan Al Quran jika sungguh kalian benar-benar mengimaninya
?
Namun aku Al Mahdi Al Muntadhar, aku hendak memperingatkan kalian satu hal sahaja, supaya kalian menghadap Allah dengan ikhlas berdua-dua atau sendiri-sendiri lalu kalian fikirkan, adakah ketika Allah mengutus Al Mahdi Al Muntadhar untuk membimbing umat manusia, lantas menurut kalian kitab apakah yang jadi pegangannya untuk berhujjah kepada dunia, yang dia serukan kepada mereka untuk kembali berhukum dengan kitab itu
?
Adakah kelak Al Mahdi akan menyeru mereka untuk kembali berhukum dengan kitab Taurat? Malahan kalian tahu bahawa Allah tidak menjanjikan untuk memelihara dan menjaga Taurat dari perubahan dan pemalsuan, ataukah Al Mahdi kelak akan menyeru mereka untuk kembali berhukum dengan kitab Injil? Namun kalian juga tahu bahawa Allah tidak menjanjikan untuk memelihara dan menjaga Injil dari perubahan
Ataukah kelak Al Mahdi akan menyeru mereka untuk kembali berhukum dengan Sunnah Nabawiyah? Padahal kalian juga tahu bahawa Sunnah Nabawiyah tidak terpelihara dari perubahan, oleh itu kalian dapat mengeluarkan keputusan dan menyimpulkan dari akal fikiran dan logika, bahawa tatkala Allah mengutus Al Mahdi Al Muntadhar yang sebenarnya, maka tentu sahaja kelak Al Mahdi yang hak dari Tuhan kalian akan menyeru seluruh dunia untuk kembali berhukum dengan Al Quran yang terpelihara dan terjaga dari sebarang perubahan dan pemalsuan
Lalu kalian tidak akan menemukan seorangpun yang mendebat Al Mahdi dari Al Quran, melainkan Al Mahdi pasti mengalahkan dan mengunggulinya dengan ilmu pengetahuan dan petunjuk dari Kitabullah, maka dengan perkataan apakah sesudah Al Quran ini mereka akan beriman? Tidak ada sesudah kebenaran itu melainkan kesesatan, mengapakah kalian tidak memikirkan? Sesungguhnya Allah telah menjadikan dalil hujjah ilmu pengetahuan dari muhkam Al Quran sebagai penetap keputusan
Oleh kerana kalian berada di zaman perutusan Al Mahdi Al Muntadhar, maka orang yang kita dapati Allah telah menambahkan padanya keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan Al Quran yang mengungguli seluruh ulama umat, justeru orang itulah Al Mahdi Al Muntadhar yang sebenarnya dari Tuhan Semesta Alam, sama ada orang itu Nasser Mohammed Al Yamani, atau Sawwah atau selain mereka berdua dari seluruh dunia
Ataukah kalian fikir Nasser Mohammed Al Yamani menuruti kemahuannya sendiri untuk mengatakan kepada kalian bahawa dialah Al Mahdi Al Muntadhar, bukan Allah yang menyatakan yang demikian padanya
?
Ingatlah bahawa laknat kutukan Allah tetap ke atas sesiapa yang membuat kepalsuan dan merekayasa dengan mengatakan Allah telah memilihnya sebagai Imam Mahdi padahal Allah tidak menyatakan demikian padanya, seperti Iblis yang dilaknat hingga Hari Pembalasan, ataukah bagi kalian urusan Al Imam Al Mahdi itu biasa, tidak lain hanya seorang lelaki sholeh yang telah jelas bagi kalian kebaikannya, bahawa dia mengenakan sepatu yang kanan sebelum yang kiri! Ataukah dia mempunyai janggut yang panjang hingga ke pusat
!
Ataukah ada tertulis di dahinya 'Imam Mahdi', sebagaimana yang kalian tuliskan di atas dahi Dajjal! Atau bagaimana akan jelas bagi kalian Al Mahdi Al Muntadhar itu tatkala datang ketetapan perutusannya yang telah ditentukan oleh Allah, beritahu aku jika sungguh kalian orang-orang yang benar
?
Demikian itu kerana aku dapati kalian mengatakan bahawa ahli ilmu yang akan mengetahui Al Mahdi di antara orang-orang, yang mana mereka itu lebih mengenal Al Mahdi dari dirinya sendiri sebagai Imam Mahdi yang diutus oleh Tuhan Semesta Alam! Jika begitu beritahu aku bagaimana kalian dapat mengenalnya jika sungguh kalian orang-orang yang benar..bagaimana, bagaimana, bagaimana? Mengapakah kalian tidak memikirkan
?
Bagaimana nanti kalian dapat menyadari dia itu Imam Mahdi yang hak utusan Tuhan Semesta Alam? Jika dia sahaja tidak tahu dirinya Imam Mahdi menurut kepercayaan kalian, lalu bagaimana kalian pula yang dapat mengenalnya?! Adakah kalian menunggu 'Imam Mahdi' yang kalian lebih mengetahui darinya, sementara ilmunya kurang dari ilmu kalian? Jika begitu, bagaimana nanti dia dapat mengalahkan dan mengungguli kalian dengan dalil hujjah, bagaimana dia dapat memutuskan antara kalian pada perkara yang kalian perselisihkan, bagaimana dia dapat menyatukan kalian di jalan yang lurus, mengapa kalian tidak memikirkan
?
Wahai kaumku, pergunakanlah akal fikiran kalian, wahai sekalian ulama umat, pergunakanlah akal fikiran kalian, tinggalkanlah ikut-ikutan secara membuta tuli tanpa bertafakkur memikirkan dengan akal fikiran, adakah ianya kebenaran dari Tuhan Semesta Alam? Kelak aku akan memperingatkan kalian satu perkara sahaja, aku katakan kepada kalian:
Demi Allah, tiada tuhan yang berhak disembah selain Dia, sesungguhnya yang menyebabkan kesesatan orang-orang sebelum kalian, adalah mereka tidak bertafakkur memikirkan dengan akal fikiran mereka, adakah mereka berada dalam kebenaran ataukah berada dalam kesesatan, ketahuilah kalian bahawasanya akal fikiran dan logika sama sekali tidak bertentangan dengan kebenaran selama-lamanya, semua perkara yang ditolak oleh akal fikiran maka tentu sahaja kalian akan temukan Kitabullah membenarkan penolakan akal fikiran terhadap perkara itu, demikian itu kerana perkara yang terdapat dalam muhkam Kitabullah dapat diterima oleh akal fikiran dan logika
Sebab itulah kalian dapati akal fikiran kalian tunduk menerima bayan keterangan Nasser Mohammed Al Yamani bagi Al Quran dan menyerah sepenuhnya, melainkan sekiranya bangkit kesombongan dalam diri kalian dengan dosa.
Bukankah penyebab para ulama umat Islam mendiamkan diri dari berfatwa mengenai seruan dakwah Nasser Mohammed Al Yamani, tidak lain kerana akal fikiran dan logika mereka tunduk menyerah pada bayan keterangannya bagi Al Quran? Akan tetapi masalah kalian adalah tidak adanya keyakinan dalam hati kalian bahawa Al Imam Al Mahdi yang hak dari Tuhan kalian adalah Nasser Mohammed Al Yamani
!
Kemudian Al Mahdi Al Muntadhar yang hak dari Tuhan kalian, Nasser Mohammed Al Yamani membalas kalian, aku katakan: Bukankah tiada sesudah kebenaran itu kecuali kebatilan, janganlah kalian dapat terpedaya dengan kesalahan-kesalahan penulisan, sesungguhnya kami telah menyatakan kepada kalian, bahawa aku sama sekali belum pernah jadi orang alim di antara para ulama kalian, namun Allah telah memilihku dan menambahkan padaku keluasan dan penguasaan dalam ilmu pengetahuan melebihi kalian semua, kecuali jika kalian mengalahkan dan mengungguli Nasser Mohammed Al Yamani dari muhkam Al Quran
Sekiranya kalian melakukannya -dan pastinya kalian tidak akan dapat melakukannya-, maka sungguh telah jelaslah bagi kalian, bagi seluruh anshar pendahulu yang baik, Nasrani, Yahudi dan bagi seluruh manusia, bahawa Nasser Mohammed Al Yamani bukan Al Mahdi Al Muntadhar, kemudian kalian dapat menghalang umat Islam yang awam dari disesatkan oleh Nasser Mohammed Al Yamani dari jalan yang lurus, sekiranya dia menyeru pada kebatilan yang nyata sepertimana yang dinyatakan oleh Sawwah.
Bagaimana kalian dapat mengetahui bahawa Nasser Mohammed Al Yamani menyeru kepada kebenaran dan membimbing ke jalan yang lurus, selagimana kalian tidak menyambut seruan dakwah untuk kembali berhukum dengan Kitabullah Al Quran! Mengapa kalian tidak memikirkan
?
Betapa sering aku nasihat kalian dalam semua bayan keterangan supaya kalian menggunakan akal fikiran kalian, agar kami mengangkat kalian dari kelompok hewan ternak yang tidak memikirkan, ke kelompok manusia yang memikirkan dan memahami yang benar dari yang salah, sekiranya kalian tidak mempercayai nasihat Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani, maka marilah kita perhatikan sebab kebinasaan umat-umat terdahulu yang mendustakan kebenaran dari Tuhan mereka, mereka sendiri yang telah menyebabkan diri mereka memasuki neraka Jahannam, kemudian jadi jelas bagi mereka betapa nyata dan jelasnya kebenaran itu di hadapan mereka, namun mereka tidak mengikutinya kerana mereka tidak menggunakan akal fikiran mereka untuk memikirkan dan memahami
Allah Ta'ala berfirman:
Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" (8) Mereka menjawab: "Benar ada", sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar". (9) Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". (10)
Maha Benar Allah
[Al Mulk]
Itulah orang-orang yang permisalan mereka itu seperti Sawwah, yang mengatakan "berwaspada dan berhati-hatilah kalian dari mengikuti Nasser Mohammed Al Yamani, sesungguhnya dia sangat sesat", demikian itu kerana dia tidak menggunakan akal fikirannya untuk bertafakkur memikirkan seruan dakwah Nasser Mohammed Al Yamani, adakah dia menyeru pada kebenaran dan menyeru untuk menyembah Allah yang Maha Esa semata-mata tiada sekutu bagi-Nya, yang mana seruan dakwahnya itu sejalan dengan seruan dakwah para nabi dan rasul
Adakah dia berhujjah dengan ilmu pengetahuan dan petunjuk dari Kitabullah Al Quran, kitab suci yang terpelihara dan terjaga dari perubahan, adakah dalil bukti ilmu pengetahuannya itu dapat diterima oleh akal fikiran dan logik, ataukah dia termasuk kalangan yang membantah ayat-ayat Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa Kitab yang menerangkan, ataukah kalian ini fikir para sahabat Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- yang mengikuti Nabi dengan sepenuh jiwa dan raga, adakah kalian fikir mereka itu para ulama dan kerana itu mereka mengikuti Kitabullah dan mereka membenarkan kerasulannya
?
Tidak sekali-kali tidak, demi Tuhanku, sesungguhnya mereka menggunakan akal fikiran mereka untuk bertafakkur memikirkan seruan dakwah Nabi, lalu akal fikiran mereka menerima kebenaran yang dibawa Nabi dan mereka mengikuti kebenaran yang datang dari Tuhan mereka, mereka menyambut dan menerima nasihat Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, sepertimana yang Allah ajarkan kepada Nabi untuk menasihati mereka, dengan mengatakan kepada mereka:
Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu
Maha Benar Allah
[Saba' 46]
Demikian juga Al Mahdi Al Muntadhar mengatakan kepada kalian dengan nasihat yang sama:
Hendaklah kalian mengahadap Allah dengan ikhlas berdua-dua atau sendiri-sendiri lalu kalian fikirkan, adakah Nasser Mohammed Al Yamani menyeru pada kebenaran dan membimbing ke jalan yang lurus
?
Sekiranya dia adalah Al Mahdi Al Muntadhar yang hak dari Tuhan kalian, maka tentu sahaja kelak akal fikiran kalian akan menerima dalil bukti ilmu pengetahuannya, dan sekiranya dia sama sahaja seperti mahdi-mahdi yang terkena rasukan dan bisikan syaitan, maka kelak kalian akan dapatinya sama seperti Sawwah yang mendebat kalian dengan ayat apa sahaja dari Al Quran
Seperti contohnya kalian mendebatnya dalam satu perkara, lalu kalian dapati dia mengambil ayat dari Al Quran yang tiada hubungannya dengan perkara yang dibahas, lantas dia mendebat kalian dengan ayat yang tidak ada kena mengena dengan tajuk, maka dari itu tahulah kalian bahawa dia termasuk kalangan mahdi-mahdi yang terkena hasutan dan bisikan syaitan, dari kalangan orang-orang yang mengatakan terhadap Allah pada perkara yang tidak mereka ketahui, kalangan orang-orang yang mengubah perkataan dari tempatnya untuk menyimpangkan maksud dari firman Allah, sebagaimana kalian lihat dia membantah Nasser Mohammed Al Yamani dengan ayat-ayat yang tiada kaitan dengan tajuk hiwar, maka seperti itulah kalian dapat membezakan antara yang hak dan yang batil jika sungguh kalian memikirkan dan memahami.
Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..
Saudara orang-orang yang mengimani Al Quran; Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (30) Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!" (31) Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (32) Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (33)
Maha Benar Allah
[Al Baqarah]
ـــــــــــــــــــــ
اقتباس: اضغط للقراءة